Ketua Pemuda Lelilef Sawai, Melky Sedek Arbaben menegaskan komitmennya untuk terus mendukung dan mengawal program Asta Cita yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Salah satunya dengan memastikan program Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
“saya ketua pemuda lelilef sawai siap mengawal program asta cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta bersedia membantu memperkuat atau mensosialisasikan program Pemerintah kepada masyarakat Kab. Halmahera Tengah”
Berikut ini Asta Cita Prabowo-Gibran selengkapnya.
Visi Presiden dan Wakil Presiden akan dicapai dengan 8 misi yang disebut Asta Cita sebagai berikut:
1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Sedek juga mengajak seluruh masyarakat Halteng serta pemuda Maluku agar saling menjaga sebagaimana ajaran falsafah Fagogoru sehingga terciptanya kenyamanan dan ketenteraman.
“Mari torang samua saling menjaga sebab dalam rahim berbeda namun dibesarkan dalam tradisi yang sama,” ujarnya.






